Environmental Management

Environmental Policy & Management

Environmental Policy & Commitments

Image

PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berkomitmen terhadap manajemen lingkungan dan peningkatan kinerja lingkungan dengan menetapkan kebijakan dan target pengurangan dampak lingkungan. Perusahaan secara aktif mengawasi pelaksanaan kebijakan ini, melibatkan semua karyawan dalam tanggung jawab lingkungan, dan rutin memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak aktivitas kerja terhadap lingkungan

Coverage of Environmental Management Policy

Image

Verification of Environmental Programs

PT Pupuk Iskandar Muda sudah tersertifikasi 100% ISO 14001:2015 dengan masa berlaku 2021-2024, standar internasional untuk manajemen lingkungan. Sertifikasi ini mencerminkan komitmen kami terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Untuk memastikan efektivitas implementasi program lingkungan, PT PIM secara berkala melakukan audit internal dan audit eksternal. Audit ini bertujuan untuk mengukur kinerja, memastikan kepatuhan, dan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan di seluruh lini operasional perusahaan.
Selain itu, PT PIM juga melaksanakan audit internal kontinu dilakukan setiap tahun oleh tim Audit Internal PT PIM yang sudah memiliki sertifikat pelatihan Audit Internal Integrasi ISO 9001:2015; ISO 14001:2015; ISO 37001;2016 dan SMK3. Sedangkan untuk audit eksternal dilakukan oleh pihak ke-3 yaitu PT SUCOFINDO (Persero), perusahaan yang menyediakan jasa pengujian dan analisis, inspeksi dan audit, sertifikasi, serta konsultasi berbagai bidang industri.

Image
ISO 14001:2015
Environmental Management Systems
This certificated is valid from September 18th 2021 until September 17th 2024

Saat ini, PT PIM sudah melakukan audit resertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 oleh Sucofindo International Certification Services (Sucofindo ICS).

Return on Environmental Investments

Return On Environment Investment (ROEI) adalah istilah yang menggambarkan investasi untuk lingkungan dan ekonomi yang sehat. ROE bisa diartikan sebagai ROI yang baru. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ROI adalah : Volume penjualan, Efisiensi penggunaan biaya, profit margin.
PT PIM terus berinovasi agar menghasilkan produk rendah karbon dan terus dilakukan riset untuk pengembangan dan investasi ramah lingkungan.

Hasil ROEI PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut :

Image

Environmental Violations

PROPER merupakan Public Disclosure Program for Environmental Compliance, yang artinya Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. PROPER merupakan kebijakan pemerintah yang dilaksanakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
PROPER bertujuan untuk: Meningkatkan pengelolaan lingkungan, Mendorong terciptanya ekosistem industri yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, Memotivasi perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, Mewujudkan transparansi dan demokratisasi dalam pengelolaan lingkungan.
PROPER dilaksanakan setiap tahun sekali. Peringkat PROPER dinilai dengan 5 warna, yaitu emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Perusahaan yang mendapatkan peringkat emas berarti telah menerapkan pengelolaan lingkungan secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Dokumentasi capaian PROPER Hijau Perusahaan :
Image

PT PIM sudah taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, tidak ada pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan PT PIM mendapatkan peringkat PROPER Biru pada tahun 2020 dan 2021 serta peringkat PROPER Hijau pada tahun 2022 dan 2023. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelanggaran lingkungan.

Energy Management

Image

Energy Consumption

Selama Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023, Jumlah pemakaian listrik PT Pupuk Iskandar Muda Tahun 2023 sebesar 84,437,9 MWh. Seluruh suplai listrik diproduksi oleh pembangkit listrik internal di PT Pupuk Iskandar Muda yaitu Gas Turbine generator-1 dengan kapasitas 15 MW dan Gas Turbine Generator-2 dengan kapasitas 20 MW.

Image
Pada tahun 2024 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) telah berinisiatif untuk menggunakan Energi Baru Terbarukan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kapasitas PLTS yang telah terpasang di atap gedung bagging urea yaitu 45 kWp dengan target penurunan emisi sebesar 54 tCO2eq. Hingga 31 Agustus 2024, PLTS ini telah menghasilkan listrik sebesar 38 MWh atau setara dengan penurunan emisi sebesar 25 tonCO2eq. Sampai dengan bulan Sept 2024 PLTS ini telah menghasilkan listrik sebesar 44 MWh.
.

Water Management

Image

Water Efficiency Management Program

PT PIM telah melakukan audit air secara internal mulai tahun 2022 untuk mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat dilakukan demi meningkatkan efisiensi penggunaan air. Penggunaan air yang ada di PT PIM setiap tahunnya sudah direncanakan secara matang berdasarkan estimasi kebutuhan air untuk operasional pabrik maupun non-operasional pabrik. Selain itu,training dan sharing session terkait program efisiensi air perusahaan juga telah dilakukan secara berkala dalam rangka meningkatkan awareness karyawan agar lebih peduli terhadap efisiensi air.
 
Berdasarkan hasil audit yang telah dilakukan, adapun program efisiensi air yang telah dilakukan serta peluang-peluang efisiensi air dibawah ini:
  • Pemanfaatan air Blowdown Package Boiler-2 untuk menurunkan konsumsi make-up water sebesar 24 m3/hari.
  • Pemanfaatan air blowdown steam drum Ammonia-2 untuk menurunkan konsumsi make up water cooling tower Ammonia-2 sebanyak 48 m3/hari.
  • Pemanfaatan Jacket Water Ammonia-2 untuk menurunkan konsumsi make up make up cooling tower sebanyak 192 M3/hari.
  • Pemanfaatan Steam condensate Ammonia-2 untuk menurunkan konsumsi polish water di Daerator pabrik Utility-2 (63-EG 4001) sebanyak 480 m3/hari.
  • Pemanfaatan Air Backwash Sandfilter sebanyak 22m3 per backwash untuk menurunkan konsumsi air baku filter water.
  • Peningkatan Efisiensi Polish Water melalui Penurunan Frekuensi Regenerasi Demine Plant Utility-1 sebanyak 45 m3/hari.
  • Pemanfaatan Process Condensate pabrik Ammonia-2 sebagai air umpan demin plant sebanyak 40 m3/jam.
  • Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Urea-1 sebanyak 80 m3/jam sebagai make up water deaerator pabrik Utilitas-1.
  • Pemanfaatan Process Condensate pabrik Urea-2 sebanyak 960 m3/hari sebagai make up deaerator Utility-2.
  • Pemanfaatan Steam Condensate Urea-2 sebanyak 36m3/jam sebagai Make Up Water Deaerator Pabrik Utility-2.
  • Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak-1 sebanyak 15 m3/jam sebagai make up air polish daerator Utility-1.
  • Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak 2 sebanyak 4m3/jam sebagai jacket water Secondary Reformer-2 (61-103-D).
 
Sedangkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas limbah seperti PROGRAM LIMBAH dibawah ini:
  • Optimalisasi kinerja Stripper Pabrik Urea-2 untuk menurunkan kandungan Ammonia pada unit recovery dan limbah hasil produksi.
  • Evaluasi Performa Process Condensate Treatment (PCT) untuk menurunkan konsentrasi limbah ammonium pada limbah pabrik Urea.
  • Pemanfaatan Residu Hasil Ganulasi melalui Optimalisasi Controlling Konsentrasi % Urea.
  • Limbah Regenerasi Kation Menjadi Pupuk Cair Alternatif.

Water Consumption

Sumber air yang digunakan di PT PIM seluruhnya berasal dari air permukaan yaitu air sungai peusangan yang berjarak + 25 km dari lokasi perusahaan. Adapun total pengambilan air serta total air yang terbuang dalam proses produksi air yang ada di PT PIM pada tahun 2023 adalah sebagai berikut.
- Total Pengambilan Air Permukaan : 6.339.912,8 M3
- Total Air yang Terbuang : 245.737,95 M3
- Total Produk Air bersih : 6.094.174,85 M3
Data-data terkait penggunaan air tersebut secara perodik diverifikasi oleh tim ITS Teknosains, BPKD (Badan Pengelolaan Keuangan Daerah) Aceh Utara, serta BPK.
Penggunaan Air oleh PT PIM sebagai berikut :
  • Tahun 2020 1.210.024,70 m3
  • Tahun 2021 1.290.007,30 m3
  • Tahun 2022 1.723.816,27 m3
  • Tahun 2023 1.195.691,82 m3

Water Consumption in Water-Stressed Areas & Exposure to Water-Stressed Areas

Air baku yang digunakan oleh PT PIM diambil dari sungai yang terletak kurang lebih 25 Kilo Meter dari lokasi perusahaan tepatnya di Sungai Peusangan dan bukan termasuk Area/wilayah yang mengalami kelangkaan air. Lokasi pengambilan air PT PIM pada koordinat (5.196229, 96.818440) berdasarkan website: aqueduct water risk atlas, tidak memiliki risiko kekeringan air atau berada pada kategori Low (<10%) dan berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2020 terkait wilayah wilayah di Indonesia yang akan mengalami kelangkaan atau krisis air pada tahun 2045, provinsi Aceh tidak termasuk dalam wilayah yang akan mengalami kelangkaan air sehingga pengambilan air yang dilakukan oleh PT PIM dalam waktu mendatang masih layak untuk dilakukan.

Business Impacts of Water Related Incidents

Tidak terdapat insiden yang terjadi akibat dari Proses Bisnis Perusahaan dan penggunaan air bersih untuk kegiatan produksi dan lainnya.
Sebaliknya, dalam rangka kepedulian perusahaan terhadap warga sekitar yang sulit mendapatkan akses air bersih, perusahaan secara rutin menyalurkan air bersih secara gratis kepada desa-desa di lingkungan perusahaan khususnya untuk fasilitas umum masyarakat sekitar.

Data penyaluran Air kepada Masyarakat Lingkungan dan dokumentasinya sebagai berikut :
Image
Image
Image
Image

Waste & Pollutants

Image

Waste Management Program

Image

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen mengurangi limbah dengan menetapkan target secara kualitatif dan kuantitatif, berinvestasi dalam inovasi serta mengintegrasikan program daur ulang untuk mengurangi timbunan limbah. Pelatihan dan sertifikasi (BNSP) pengurangan limbah diberikan secara berkala kepada karyawan untuk mendukung praktik kerja ramah lingkungan seperti Pengendalian Pencemaran Air, Pengurangan dan Pengelolaan Limbah Non B3, Pengurangan dan Pengelolaan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran udara, dan lain sebagainya. Perusahaan terus berupaya untuk meminimalkan limbah non B3 dari proses operasional pabrik dan area perumahan PT PIM melalui berbagai program yang residu akhirnya akan dikirim ke tempat pembuangan akhir, sebagaimana yang tertuang di dalam kebijakan manajemen limbah Perusahaan.

Waste Disposal

Image
PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen dalam mengurangi timbulan limbah melalui program daur ulang yang efektif dan berkelanjutan di berbagai aspek operasional dengan fokus pada pengelolaan limbah padat dan cair. Timbulan limbah dan pengurangan termonitor setiap tahunnya. Melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan program pengelolaan limbah terpadu, PIM berhasil mengurangi timbulan limbah yang dihasilkan dan mendukung praktik ekonomi sirkular. Data 2023 untuk pengurangan limbah B3 sebesar 51,63% dan pengurangan limbah non B3 sebesar 27,84%.
  • Total Timbulan 3R Limbah Non B3 :
  • Tahun 2020 = 130, 94 ton;
  • Tahun 2021= 136,74 ton;
  • Tahun 2022= 204,94 ton;
  • Tahun 2023= 309,22 ton.
  • Total Timbulan Limbah Non B3 ke Tempat Pembuanga Akhir :
  • Tahun 2020 = 2070,3 ton;
  • Tahun 2021= 1746,2 ton;
  • Tahun 2022= 1501,9 ton;
  • Tahun 2023= 1056,72 ton.

Hazardous Waste

    • Timbulan Limbah B3 yang di reduce :
    • Tahun 2020 = 28,76 ton
    • Tahun 2021 = 31,61 ton
    • Tahun 2022 = 23,82 ton
    • Tahun 2023 = 37,65 ton

    • Timbulan limbah B3 yang diserahkan ke pihak ke-3 (reuse) :
    • Tahun 2020 = 13,79 ton
    • Tahun 2021 = 35,07 ton
    • Tahun 2022 = 32,53 ton
    • Tahun 2023 = 35,26 ton

    • Timbulan LB3 yang dimusnahkan dengan metode lain (insenerasi) oleh pihak ke-3 :
    • Tahun 2020 = 13,62 ton
    • Tahun 2021 = 10,90 ton
    • Tahun 2022 = 29,04 ton

Tahun 2023 = 10,25 ton Data di atas, disampaikan oleh pihak ketiga Pihak ketiga melakukan recycle/reused untuk dimanfaatkan kembali dan dikelola. Untuk Data limbah B3 yang dibuang secara total diluar yg direuse ke pihak ketiga

Chemical Oxygen Demand

Hasil verifikasi chemical oxygen demand PT Pupuk Iskandar Muda yang dilakukan oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri ( BPSJI) Banda Aceh.
Data chemical oxygen demand PT Pupuk Iskandar Muda sebagai berikut :
  • Tahun 2020 59,40 ton COD
  • Tahun 2021 33,36 ton COD
  • Tahun 2022 75,82 ton COD
  • Tahun 2023 67,94 ton COD
Data tersebut diuji oleh Lab BPSJI yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

NOx Emissions

Produksi PT PIM memiliki emisi NOx sebagai berikut :
  • Tahun 2020 199,45 Ton NOx
  • Tahun 2021 157,55 Ton NOx
  • Tahun 2022 133,73 Ton NOx
  • Tahun 2023 508,19 Ton NOx
Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BPSJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

SOx Emissions

Produksi PT PIM memiliki emisi SOx sebagai berikut :
  • Tahun 2020 14,72 Ton SOx
  • Tahun 2021 19,10 Ton SOx
  • Tahun 2022 8,84 Ton SOx
  • Tahun 2023 7,44 Ton SOx
Data tersebut diuji oleh Laboratorium Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (Lab BPSJI) yang sudah tersertifikasi Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Volatile Organic Compounds Emissions

PT PIM memastikan bahwa seluruh kegiatan operasionalnya tidak menghasilkan emisi Volatile Organic Compounds (VOC) secara langsung. Hal ini dicapai melalui penerapan teknologi ramah lingkungan dan prosedur pengolahan yang ketat dalam setiap proses produksi. PT PIM juga berkomitmen untuk mematuhi standar lingkungan yang berlaku, melakukan monitoring berkala terhadap emisi, serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif guna memastikan bahwa tidak ada VOC yang dihasilkan secara langsung dari aktivitas operasional perusahaan. Dengan pendekatan ini, PT PIM mendukung upaya pelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat

Climate Strategy

Image

Direct Greenhouse Gas Emissions and Emissions Reduction Targets

Untuk mengatasi perubahan iklim, PIM menyusun roadmap dekarbonisasi, seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini
Image

Dari tahun 2018, PIM telah melakukan upaya dekarbonisasi dengan persentase penurunan emisi yang semakin meningkat. Pada tahun 2020, PIM menghasilkan emisi karbon sebesar 460.352 tonCO2e atau 0,61% lebih rendah dibandingkan business as usual PIM sebesar 463.168 tonCO2e. Persentase penurunan emisi PIM semakin meningkat setiap tahunnya yang dapat dilihat pada Tabel dibawah ini, hingga mencapai 2,36% pada tahun 2023, dimana PIM berhasil menurunkan emisi sebesar 19.814 tonCO2e dari business as usual PIM sebesar 839.651 tonCO2e. pada tahun 2024 ini, PIM berusaha untuk mencapai target penurunan emisi karbon sebesar 3,85% dari business as usual PIM sebesar 843.055 tonCO2e. PIM berkomitmen untuk terus melakukan dan mengembangkan program-program dekarbonisasi lainnya guna mencapai target NZE pada 2060 atau bahkan lebih cepat.

Image

Indirect Greenhouse Gas Emissions (Scope 2)

PIM memiliki dua pembangkit listrik untuk memenuhi semua kebutuhan operasional Perusahaan, namun seiring dengan berkurangnya efisiensi pembangkit listrik milik PIM, sebagian kebutuhan energi untuk operasional perusahaan mulai menggunakan suplai listrik dari PLN atau sekitar 8% dari total kebutuhan perusahaan. Nilai tersebut setara dengan penghasilan emisi sebesar 6.800 tonCO2e atau 0,8% dari total emisi CO2 perusahaan setiap tahunnya dari penggunaan listrik PLN di sebagian perkantoran dan perumahan PIM

Climate Governance

Manajemen PT PIM ikut berperan aktif dalam mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu bentuk komitmen PT PIM dalam Penanganan Perubahan Iklim atau Climate Changes
adalah membentuk Tim Pengembangan dan Implementasi Environtmental, Social & Governance (ESG) untuk berperan aktif dan mendukung Program Global yaitu Sustainable Developmet Goals (SDGs)
Image

CEO PT Pupuk Iskandar Muda ikut berpartisipasi dan menjadi Pembicara dalam kegiatan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2023 atau Konferensi Para Pihak UNFCCC atau Conference of the Parties (COP28) di UAE, Dubai.

Image

Climate-Related Management Incentives

Dikarenakan isu perubahan iklim secara Global dan menjadi focus Kementerian BUMN dan Pemegang Saham PIM, maka mulai Tahun 2024, terdapat KPI Manajemen secara kolegial terkait Penurunan Emisi Karbon yang dihasilkan dari proses produksi maupun Operasional Perusahaan. Dimana sesuai Standar Prosedur yang berlaku di Perusahaan, perhitungan Insentif Khusus Direksi nantinya akan menggunakan perhitungan Capaian KPI Manajemen tersebut sehingga target Penurunan Emisi Karbon harus tercapai. Target Penurunan Emisi yang tertuang sebagai dasar pemberian insentif khusus Direksi adalah 3.855 TONCO2

Financial Risks of Climate Change

PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait perubahan iklim dan mempengaruhi aspek finansial Perusahaan. Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan
Image

Physical Climate Risk Adaptation

PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait perubahan iklim secara fisik dan mempengaruhi Operasional Perusahaan, contohnya : Badai, Banjir, Tsunami,  Angin Topan (Typhoon/hurricane). Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan
Image

Low-Carbon Products

Untuk mengatasi pergeseran permintaan dari grey ammonia ke low-carbon ammonia (blue dan green ammonia), PIM melaksanakan berbagai proyek pengembangan inovatif. Salah satunya adalah proyek green ammonia, yang memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) untuk memproduksi hidrogen, dikenal sebagai green hydrogen. Hidrogen ini kemudian direaksikan dengan nitrogen melalui proses Haber-Bosch untuk menghasilkan ammonia. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2027. Di sisi lain, produksi blue ammonia hampir sama dengan grey ammonia, tetapi dengan penanganan karbon dioksida yang berbeda. Dalam proses ini, karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi steam reforming dialirkan dan disimpan dalam sumur tua yang tidak lagi produktif. Metode penyimpanan karbon dioksida ini, yang disebut Carbon Capture Storage (CCS), bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan. Proyek blue ammonia direncanakan berlangsung dari tahun 2027 hingga 2030.
 
Permintaan akan low carbon product (blue dan green ammonia) diprediksi akan meningkat pesat hingga mencapai 565 juta ton pada tahun 2050. Hal ini didukung oleh meluasnya penggunaan Ammonia sebagai energi rendah karbon. Selain di sektor pupuk, Green dan Blue Ammonia juga dapat digunakan sebagai maritime fuel, co-firing di pembangkit listrik, dan juga sebagai karir hidrogen. Untuk mengatasi pergeseran permintaan dari grey ammonia ke low-carbon ammonia (blue dan green ammonia),
PIM merencanakan proyek green ammonia yang akan beroperasi pada tahun 2027 dan blue ammonia yang direncanakan beroperasi pada tahun 2030.
Image
1. Bahan Baku
Blue ammonia memiliki bahan baku yang sama dengan grey ammonia yaitu gas alam. Proses pembakaran gas alam akan menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dan karbon dioksida. - Green ammonia memiliki bahan baku yang berbeda dengan grey ammonia, dimana air akan digunakan sebagai pengganti gas alam dalam menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dengan adanya pemanfaatan energi terbarukan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.

2. Proses Produksi
Blue ammonia memiliki proses produksi yang sama dengan grey ammonia dimana gas alam alam direaksikan dengan steam dan menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. namun alih-alih melepaskan emisi ke lingkungan seperti grey ammonia, blue ammonia akan menangani karbon dioksida yang dihasilkan dengan metode penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage (CCS)). Karbon dioksida tersebut akan diinjeksikan ke dalam sumur gas tua yang tidak beroperasi lagi sehingga tidak ada emisi yang dilepaskan di lingkungan. - Green ammonia menggunakan proses elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai power. Dalam proses ini tidak dihasilkan emisi karbon sama sekali. Pada green ammonia penggunaan air dan energi terbarukan lebih besar dibandingkan proses produksi grey ammonia yang masih menggunakan gas alam (non renewable) sebagai bahan bakunya. Perbedaan yang mendasar pada proses produksi grey, blue, dan green ammonia terdapat pada proses produksi hidrogen (bahan baku ammonia). setelah itu, bahan baku hidrogen akan direaksikan dengan nitrogen untuk menghasilkan ammonia, proses ini disebut Haber-Bocsh proses dimana proses ini berlaku untuk ketiga jenis ammonia tersebut. pada proses ini tidak dihasilkan emisi karbon.

Net-Zero Commitment

Roadmap serta grafik baseline dan penurunan emisi hingga net zero emission tertera pada gambar dibawah ini. Adapun strategi perusahaan untuk mencapai net zero emission adalah dengan mengimplemetasikan proyek green dan blue ammonia. Proyek ini mampu mereduksi emisi karbon dioksida hingga 1 juta tonCO2eq untuk blue ammonia dan 2,7 juta tonCO2eq untuk green ammonia.

Image

Biodiversity

Image

Biodiversity Commitment

PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait keanekaragaman hayati yang juga mendukung pencapaian PROPER Hijau Perusahaan. Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan

Image

Biodiversity Risk Assessment

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen untuk mencapai Net Positive Impact (NPI) pada keanekaragaman hayati dan menargetkan No Net Loss (NNL) dalam setiap aktivitasnya. Perusahaan berupaya menghindari operasional di lokasi dengan keanekaragaman hayati penting baik secara global maupun nasional, serta menerapkan mitigasi untuk meminimalkan dampak lingkungan. PIM juga melaksanakan pemantauan dan pengelolaan risiko keanekaragaman hayati secara berkala. Kebijakan ini mencakup seluruh area operasional perusahaan dan telah ditandatangani oleh pimpinan tertinggi sebagai bentuk komitmen serius terhadap pelestarian lingkungan.
PT PIM melibatkan seluruh Pemangku Kepentingan (stakeholders) dalam memaksimalkan pelestarian keanekaragaman hayati di Area sekitar Perusahaan. Kegiatan yang dilakukan antara lain : penanaman pohon mangrove, memberdayakan ekosistem alam menjadi area wisata dan lain sebagainya

No Deforestation Commitment

PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen untuk menghentikan atau mengurangi semua deforestasi yang terkait dengan komoditas yang kami produksi, perdagangkan, dan/atau jual. PT PIM juga berkomitmen untuk melaksanakan program reboisasi guna memulihkan dan melestarikan area yang terdampak.
Tidak hanya mengurangi penebangan pohon, Perusahaan memiliki komitmen dan kebijakan terkait perlindungan keanekaragaman hayati dengan luas area konservasi 85 Hektar melalui penanaman pohon serta konservasi flora dan fauna.
Hal ini mencakup seluruh operasional perusahaan dan telah ditandatangani oleh pimpinan tertinggi sebagai bentuk komitmen kami terhadap keberlanjutan dan pelestarian lingkungan. Pelestarian flora yang ada di PT PIM pada tahun 2023 sebesar 6614 batang di wilayah konservasi PT PIM dan melakukan reboisasi di sekitar wilayah Aceh Utara, Lhokseumawe dan Bireuen sebesar 2250 batang pada tahun 2023.

Product Stewardship

Image

Product Design Criteria

Bahan Baku :
Green ammonia memiliki bahan baku yang berbeda dengan grey ammonia, dimana air akan digunakan sebagai pengganti gas alam dalam menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dengan adanya pemanfaaan energi terbarukan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.
Proses Produksi:
  • Blue ammonia memiliki proses produksi yang sama dengan grey ammonia dimana gas alam alam direaksikan dengan steam dan menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Namun, alih-alih melepaskan emisi ke lingkungan seperti grey ammonia, blue ammonia akan menangani karbon dioksida yang dihasilkan dengan metode penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage (CCS)). Karbon dioksida tersebut akan diinjeksikan ke dalam sumur gas tua yang tidak beroperasi lagi sehingga tidak ada emisi yang dilepaskan di lingkungan.
  • Green ammonia menggunakan proses elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai power. Dalam proses ini tidak dihasilkan emisi karbon sama sekali. Pada green ammonia penggunaan air dan energi terbarukan lebih besar dibandingkan proses produksi grey ammonia yang masih menggunakan gas alam (non renewable) sebagai bahan bakunya.

Life Cycle Assessment

PT Pupuk Iskandar Muda merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang industri pupuk dan petrokimia. PT PIM saat ini memiliki dua pabrik urea berkapasitas 570.000 ton/tahun dan dua pabrik amoniak berkapasitas 330.000 dan 396.000 ton/tahun. PT PIM telah melakukan Kajian Life Cycle Assessment (LCA) di tahun 2022 dan tahun 2023. Kajian LCA yang telah dilakukan memberikan dampak lingkungan dari dampak Primer (Global Warming Potential, Potensi Penipisan Ozon, Potensi Hujan Asam, Potensi Eutrofikasi, Cumulative Energy Demand, Photochemical oxidation, Karsinogenik, Toxicity, Water Footprint dan Land use change) dan dampak Sekunder. Kajian LCA telah dilakukan dengan ruang lingkup dari Cradle to Grave (Mulai dari Ektraksi Raw Material, Proses produksi, distribusi produk hingga penggunaan pupuk di petani)

Renewable Raw Materials

PT PIM telah menggunakan renewable material dengan Penggunaan air di produksi. Air merupakan salah satu bahan baku pembuatan pupuk dimana, Air, Gas dan Udara yang akan direaksikan secara  kimia sehingga menjadi produk pupuk Urea.
Penggunaan Air PT PIM Tahun 2020 – 2023 :
  • Tahun 2020 1.210.024,70 m3
  • Tahun 2021 1.290.007,30 m3
  • Tahun 2022 1.723.816,27 m3
  • Tahun 2023 1.195.691,82 m3
Pupuk Iskandar Muda Certificate Galleries