Environmental Management
Environmental Policy & Management
Environmental Policy & Commitments
PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berkomitmen terhadap manajemen lingkungan dan peningkatan kinerja lingkungan dengan menetapkan kebijakan dan target pengurangan dampak lingkungan. Perusahaan secara aktif mengawasi pelaksanaan kebijakan ini, melibatkan semua karyawan dalam tanggung jawab lingkungan, dan rutin memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman tentang dampak aktivitas kerja terhadap lingkungan
Coverage of Environmental Management Policy
Verification of Environmental Programs
PT Pupuk Iskandar Muda sudah tersertifikasi 100% ISO 14001:2015 dengan masa berlaku 2021-2024, standar internasional untuk manajemen lingkungan. Sertifikasi ini mencerminkan komitmen kami terhadap praktik bisnis berkelanjutan dan kepatuhan terhadap regulasi lingkungan. Untuk memastikan efektivitas implementasi program lingkungan, PT PIM secara berkala melakukan audit internal dan audit eksternal. Audit ini bertujuan untuk mengukur kinerja, memastikan kepatuhan, dan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan di seluruh lini operasional perusahaan.
Selain itu, PT PIM juga melaksanakan audit internal kontinu dilakukan setiap tahun oleh tim Audit Internal PT PIM yang sudah memiliki sertifikat pelatihan Audit Internal Integrasi ISO 9001:2015; ISO 14001:2015; ISO 37001;2016 dan SMK3. Sedangkan untuk audit eksternal dilakukan oleh pihak ke-3 yaitu PT SUCOFINDO (Persero), perusahaan yang menyediakan jasa pengujian dan analisis, inspeksi dan audit, sertifikasi, serta konsultasi berbagai bidang industri.
Saat ini, PT PIM sudah melakukan audit resertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2015 oleh Sucofindo International Certification Services (Sucofindo ICS).
Return on Environmental Investments
Hasil ROEI PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut :
Environmental Violations
PT PIM sudah taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, tidak ada pelanggaran terhadap pencemaran lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan PT PIM mendapatkan peringkat PROPER Biru pada tahun 2020 dan 2021 serta peringkat PROPER Hijau pada tahun 2022 dan 2023. Hal ini menunjukkan tidak adanya pelanggaran lingkungan.
Energy Management
Energy Consumption
Selama Tahun 2020 sampai dengan Tahun 2023, Jumlah pemakaian listrik PT Pupuk Iskandar Muda Tahun 2023 sebesar 84,437,9 MWh. Seluruh suplai listrik diproduksi oleh pembangkit listrik internal di PT Pupuk Iskandar Muda yaitu Gas Turbine generator-1 dengan kapasitas 15 MW dan Gas Turbine Generator-2 dengan kapasitas 20 MW.
Water Management
Water Efficiency Management Program
- Pemanfaatan air Blowdown Package Boiler-2 untuk menurunkan konsumsi make-up water sebesar 24 m3/hari.
- Pemanfaatan air blowdown steam drum Ammonia-2 untuk menurunkan konsumsi make up water cooling tower Ammonia-2 sebanyak 48 m3/hari.
- Pemanfaatan Jacket Water Ammonia-2 untuk menurunkan konsumsi make up make up cooling tower sebanyak 192 M3/hari.
- Pemanfaatan Steam condensate Ammonia-2 untuk menurunkan konsumsi polish water di Daerator pabrik Utility-2 (63-EG 4001) sebanyak 480 m3/hari.
- Pemanfaatan Air Backwash Sandfilter sebanyak 22m3 per backwash untuk menurunkan konsumsi air baku filter water.
- Peningkatan Efisiensi Polish Water melalui Penurunan Frekuensi Regenerasi Demine Plant Utility-1 sebanyak 45 m3/hari.
- Pemanfaatan Process Condensate pabrik Ammonia-2 sebagai air umpan demin plant sebanyak 40 m3/jam.
- Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Urea-1 sebanyak 80 m3/jam sebagai make up water deaerator pabrik Utilitas-1.
- Pemanfaatan Process Condensate pabrik Urea-2 sebanyak 960 m3/hari sebagai make up deaerator Utility-2.
- Pemanfaatan Steam Condensate Urea-2 sebanyak 36m3/jam sebagai Make Up Water Deaerator Pabrik Utility-2.
- Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak-1 sebanyak 15 m3/jam sebagai make up air polish daerator Utility-1.
- Pemanfaatan Steam Condensate Pabrik Amoniak 2 sebanyak 4m3/jam sebagai jacket water Secondary Reformer-2 (61-103-D).
-
Optimalisasi kinerja Stripper Pabrik Urea-2 untuk menurunkan kandungan Ammonia pada unit recovery dan limbah hasil produksi.
-
Evaluasi Performa Process Condensate Treatment (PCT) untuk menurunkan konsentrasi limbah ammonium pada limbah pabrik Urea.
-
Pemanfaatan Residu Hasil Ganulasi melalui Optimalisasi Controlling Konsentrasi % Urea.
-
Limbah Regenerasi Kation Menjadi Pupuk Cair Alternatif.
Water Consumption
-
Tahun 2020 1.210.024,70 m3
-
Tahun 2021 1.290.007,30 m3
-
Tahun 2022 1.723.816,27 m3
-
Tahun 2023 1.195.691,82 m3
Water Consumption in Water-Stressed Areas & Exposure to Water-Stressed Areas
Air baku yang digunakan oleh PT PIM diambil dari sungai yang terletak kurang lebih 25 Kilo Meter dari lokasi perusahaan tepatnya di Sungai Peusangan dan bukan termasuk Area/wilayah yang mengalami kelangkaan air. Lokasi pengambilan air PT PIM pada koordinat (5.196229, 96.818440) berdasarkan website: aqueduct water risk atlas, tidak memiliki risiko kekeringan air atau berada pada kategori Low (<10%) dan berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada tahun 2020 terkait wilayah wilayah di Indonesia yang akan mengalami kelangkaan atau krisis air pada tahun 2045, provinsi Aceh tidak termasuk dalam wilayah yang akan mengalami kelangkaan air sehingga pengambilan air yang dilakukan oleh PT PIM dalam waktu mendatang masih layak untuk dilakukan.
Business Impacts of Water Related Incidents
Data penyaluran Air kepada Masyarakat Lingkungan dan dokumentasinya sebagai berikut :
Waste & Pollutants
Waste Management Program
PT Pupuk Iskandar Muda berkomitmen mengurangi limbah dengan menetapkan target secara kualitatif dan kuantitatif, berinvestasi dalam inovasi serta mengintegrasikan program daur ulang untuk mengurangi timbunan limbah. Pelatihan dan sertifikasi (BNSP) pengurangan limbah diberikan secara berkala kepada karyawan untuk mendukung praktik kerja ramah lingkungan seperti Pengendalian Pencemaran Air, Pengurangan dan Pengelolaan Limbah Non B3, Pengurangan dan Pengelolaan Limbah B3, Pengendalian Pencemaran udara, dan lain sebagainya. Perusahaan terus berupaya untuk meminimalkan limbah non B3 dari proses operasional pabrik dan area perumahan PT PIM melalui berbagai program yang residu akhirnya akan dikirim ke tempat pembuangan akhir, sebagaimana yang tertuang di dalam kebijakan manajemen limbah Perusahaan.
Waste Disposal
-
Total Timbulan 3R Limbah Non B3 :
-
Tahun 2020 = 130, 94 ton;
-
Tahun 2021= 136,74 ton;
-
Tahun 2022= 204,94 ton;
-
Tahun 2023= 309,22 ton.
-
Total Timbulan Limbah Non B3 ke Tempat Pembuanga Akhir :
-
Tahun 2020 = 2070,3 ton;
-
Tahun 2021= 1746,2 ton;
-
Tahun 2022= 1501,9 ton;
-
Tahun 2023= 1056,72 ton.
Hazardous Waste
- Timbulan Limbah B3 yang di reduce :
- Tahun 2020 = 28,76 ton
- Tahun 2021 = 31,61 ton
- Tahun 2022 = 23,82 ton
- Tahun 2023 = 37,65 ton
- Timbulan limbah B3 yang diserahkan ke pihak ke-3 (reuse) :
- Tahun 2020 = 13,79 ton
- Tahun 2021 = 35,07 ton
- Tahun 2022 = 32,53 ton
- Tahun 2023 = 35,26 ton
- Timbulan LB3 yang dimusnahkan dengan metode lain (insenerasi) oleh pihak ke-3 :
- Tahun 2020 = 13,62 ton
- Tahun 2021 = 10,90 ton
- Tahun 2022 = 29,04 ton
Tahun 2023 = 10,25 ton Data di atas, disampaikan oleh pihak ketiga Pihak ketiga melakukan recycle/reused untuk dimanfaatkan kembali dan dikelola. Untuk Data limbah B3 yang dibuang secara total diluar yg direuse ke pihak ketiga
Chemical Oxygen Demand
- Tahun 2020 59,40 ton COD
- Tahun 2021 33,36 ton COD
- Tahun 2022 75,82 ton COD
- Tahun 2023 67,94 ton COD
NOx Emissions
- Tahun 2020 199,45 Ton NOx
- Tahun 2021 157,55 Ton NOx
- Tahun 2022 133,73 Ton NOx
- Tahun 2023 508,19 Ton NOx
SOx Emissions
- Tahun 2020 14,72 Ton SOx
- Tahun 2021 19,10 Ton SOx
- Tahun 2022 8,84 Ton SOx
- Tahun 2023 7,44 Ton SOx
Volatile Organic Compounds Emissions
Climate Strategy
Direct Greenhouse Gas Emissions and Emissions Reduction Targets
Dari tahun 2018, PIM telah melakukan upaya dekarbonisasi dengan persentase penurunan emisi yang semakin meningkat. Pada tahun 2020, PIM menghasilkan emisi karbon sebesar 460.352 tonCO2e atau 0,61% lebih rendah dibandingkan business as usual PIM sebesar 463.168 tonCO2e. Persentase penurunan emisi PIM semakin meningkat setiap tahunnya yang dapat dilihat pada Tabel dibawah ini, hingga mencapai 2,36% pada tahun 2023, dimana PIM berhasil menurunkan emisi sebesar 19.814 tonCO2e dari business as usual PIM sebesar 839.651 tonCO2e. pada tahun 2024 ini, PIM berusaha untuk mencapai target penurunan emisi karbon sebesar 3,85% dari business as usual PIM sebesar 843.055 tonCO2e. PIM berkomitmen untuk terus melakukan dan mengembangkan program-program dekarbonisasi lainnya guna mencapai target NZE pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Indirect Greenhouse Gas Emissions (Scope 2)
Climate Governance
CEO PT Pupuk Iskandar Muda ikut berpartisipasi dan menjadi Pembicara dalam kegiatan Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 2023 atau Konferensi Para Pihak UNFCCC atau Conference of the Parties (COP28) di UAE, Dubai.
Climate-Related Management Incentives
Dikarenakan isu perubahan iklim secara Global dan menjadi focus Kementerian BUMN dan Pemegang Saham PIM, maka mulai Tahun 2024, terdapat KPI Manajemen secara kolegial terkait Penurunan Emisi Karbon yang dihasilkan dari proses produksi maupun Operasional Perusahaan. Dimana sesuai Standar Prosedur yang berlaku di Perusahaan, perhitungan Insentif Khusus Direksi nantinya akan menggunakan perhitungan Capaian KPI Manajemen tersebut sehingga target Penurunan Emisi Karbon harus tercapai. Target Penurunan Emisi yang tertuang sebagai dasar pemberian insentif khusus Direksi adalah 3.855 TONCO2
Financial Risks of Climate Change
Physical Climate Risk Adaptation
Low-Carbon Products
Net-Zero Commitment
Roadmap serta grafik baseline dan penurunan emisi hingga net zero emission tertera pada gambar dibawah ini. Adapun strategi perusahaan untuk mencapai net zero emission adalah dengan mengimplemetasikan proyek green dan blue ammonia. Proyek ini mampu mereduksi emisi karbon dioksida hingga 1 juta tonCO2eq untuk blue ammonia dan 2,7 juta tonCO2eq untuk green ammonia.
Biodiversity
Biodiversity Commitment
PT PIM telah melakukan pemetaan risiko terkait keanekaragaman hayati yang juga mendukung pencapaian PROPER Hijau Perusahaan. Dalam melakukan pemetaan risiko sesuai risk register yang tersedia di Perusahaan, Perusahaan telah mempertimbangkan selera risiko (risk Appetite) dan Risk Limit yang telah ditetapkan di Perusahaan
Biodiversity Risk Assessment
No Deforestation Commitment
Product Stewardship
Product Design Criteria
Green ammonia memiliki bahan baku yang berbeda dengan grey ammonia, dimana air akan digunakan sebagai pengganti gas alam dalam menghasilkan hidrogen (bahan baku ammonia) dengan adanya pemanfaaan energi terbarukan untuk memecah molekul air menjadi hidrogen dan oksigen.
-
Blue ammonia memiliki proses produksi yang sama dengan grey ammonia dimana gas alam alam direaksikan dengan steam dan menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida. Namun, alih-alih melepaskan emisi ke lingkungan seperti grey ammonia, blue ammonia akan menangani karbon dioksida yang dihasilkan dengan metode penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage (CCS)). Karbon dioksida tersebut akan diinjeksikan ke dalam sumur gas tua yang tidak beroperasi lagi sehingga tidak ada emisi yang dilepaskan di lingkungan.
-
Green ammonia menggunakan proses elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen dengan memanfaatkan energi terbarukan sebagai power. Dalam proses ini tidak dihasilkan emisi karbon sama sekali. Pada green ammonia penggunaan air dan energi terbarukan lebih besar dibandingkan proses produksi grey ammonia yang masih menggunakan gas alam (non renewable) sebagai bahan bakunya.
Life Cycle Assessment
PT Pupuk Iskandar Muda merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) yang bergerak dibidang industri pupuk dan petrokimia. PT PIM saat ini memiliki dua pabrik urea berkapasitas 570.000 ton/tahun dan dua pabrik amoniak berkapasitas 330.000 dan 396.000 ton/tahun. PT PIM telah melakukan Kajian Life Cycle Assessment (LCA) di tahun 2022 dan tahun 2023. Kajian LCA yang telah dilakukan memberikan dampak lingkungan dari dampak Primer (Global Warming Potential, Potensi Penipisan Ozon, Potensi Hujan Asam, Potensi Eutrofikasi, Cumulative Energy Demand, Photochemical oxidation, Karsinogenik, Toxicity, Water Footprint dan Land use change) dan dampak Sekunder. Kajian LCA telah dilakukan dengan ruang lingkup dari Cradle to Grave (Mulai dari Ektraksi Raw Material, Proses produksi, distribusi produk hingga penggunaan pupuk di petani)
Renewable Raw Materials
-
Tahun 2020 1.210.024,70 m3
-
Tahun 2021 1.290.007,30 m3
-
Tahun 2022 1.723.816,27 m3
-
Tahun 2023 1.195.691,82 m3