PIM Segera Implementasikan Proyek Green Ammonia

PIM Segera Implementasikan Proyek Green Ammonia

Tokyo - PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PIM melakukan kick off meeting bersama Toyo Engineering Corporation (TOYO) untuk mepercepat rencana implementasi Green Ammonia di PIM bertempat di kantor TOYO, Tokyo, Jepang, pada Senin (04/07/2022). Menindaklanjuti rencana implementasi green ammonia tersebut, TOYO telah memperoleh persetujuan dan pendanaan dari Ministry of Economy, Trade & Industry (METI) Jepang untuk menyusun kajian implementasi green ammonia di PIM.

Pertemuan dihadiri oleh Manajemen dari masing-masing pihak. Pupuk Indonesia dihadiri oleh Bakir Pasaman selaku Direktur Utama, PIM dihadiri oleh Budi Santoso Syarif sebagai Direktur Utama, serta dari TOYO turut dihadiri  Tomohisa Abe (Chairman TOYO). Selain itu acara tersebut juga dihadiri perwakilan Pemerintah Indonesia melalui Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi dan Staf Ahli Bidang Industri Kementerian BUMN, Rabin Indrajad Hattari.

Pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik diantara para pihak dan mempercepat koordinasi penyusunan Studi Kelayakan dimana nantinya TOYO akan melibatkan tim teknis dari Pupuk Indonesia dan PIM, sehingga penyusunan Studi Kelayakan bisa diselesaikan sesuai timeline yang telah direncanakan.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda, Budi Santoso Syarif menyatakan salah satu rencana PIM ke depan adalah mengembangkan Green Energy dengan memanfaatkan potensi yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe. “Kami memiliki 2 (dua) unit pabrik ammonia yang dapat dimanfaatkan sebagai fasilitas produksi green ammonia. Selain itu kami juga memiliki potensi lahan yang cukup memadai sebagai area pengembangan sehingga kami menyambut baik rencana penyusunan Studi Kelayakan Green Ammonia di PIM. Kami berharap studi kelayakan tersebut dapat dilanjutkan ke tahapan pembuatan Mini Green Ammonia Plant serta dapat diteruskan ke tahapan yang lebih besar nantinya. Hal ini tentunya akan menjadikan PIM sebagai pionir Green Ammonia dan pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Aceh untuk sumber energi masa depan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bakir Pasaman selaku Direktur Utama Pupuk Indonesia menyampaikan Pupuk Indonesia sebagai holding pupuk di Indonesia sangat mendukung kerjasama pengembangan Green Ammonia sebagai wujud implementasi program dekarbonisasi di Indonesia. “Pupuk Indonesia telah memiliki roadmap program dekarbonisasi melalui pemanfaatan sumber energi bersih yang berasal dari energi terbarukan untuk pabrik pupuk di masa mendatang. Dalam rangka kerjasama dengan TOYO, kami berharap Studi Kelayakan yang akan disusun memberikan nilai tambah bagi para pihak yang terlibat. Selain itu untuk mewujudkan dan mendukung kerjasama ini, kami juga telah memiliki Nota Kesepahaman dengan PLN dan Pertamina untuk pengembangan green industry cluster melalui penyediaan energi dalam pengembangan green ammonia,” tambahnya.

“Kami menyambut baik kunjungan dari Pupuk Indonesia Group ke Jepang dan berharap kerjasama ini dapat berjalan lancar. Kolaborasi TOYO bersama Pupuk Indonesia dan PIM dalam mewujudkan rencana penggunaan energi bersih di masa depan merupakan sebuah langkah maju bagi semua pihak. Kami berharap Studi Kelayakan yang akan disusun dapat diselesaikan tepat waktu dengan dukungan dari Pupuk Indonesia Group sehingga kami mampu berkontribusi terhadap rencana konversi energi yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Jepang dalam program Net Zero Emission (NZE) 2050. Kami yakin dengan potensi yang dimiliki Pupuk Indonesia sebagai holding pupuk di Indonesia dan TOYO yang telah berpengalaman dalam berbagai teknologi di pabrik pupuk akan menciptakan sinergi yang berkesinambungan di masa yang akan datang,” terang Tomohisa Abe selaku Chairman TOYO.

Saat ini penggunaan Green Ammonia dimanfaatkan sebagai bahan bakar tanpa karbon yang sangat ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan deklarasi Paris Agreement oleh 196 negara tahun 2015 dalam rangka mengawal reduksi emisi CO2 yang efektif mulai berlaku tahun 2020. Secara komersil, Green Energy telah dipasarkan secara global dan Jepang telah menggunakannya sebagai bagian dari program NZE (Net Zero Emission) 2050 dimana mereka berencana mengkonversi semua pembangkit listrik dari batubara ke Blue dan Green Ammonia mulai tahun 2030.

Sebelumnya, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan Toyo Engineering Corporation (TOYO) pada tanggal 03 Desember 2021 terkait rencana implementasi proyek Green Ammonia di PT Pupuk Iskandar Muda. Selain itu, TOYO juga telah menandatangani Nota Kesepahaman pada tanggal 10 Maret 2022 dengan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang merupakan anak usaha Pupuk Indonesia untuk penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan Mini Green Ammonia di PIM.