Krueng Geukueh - PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM) menerima kunjungan kerja dari Komisi III DPRK Aceh Utara pada Kamis (03/09/2020) terkait proses komersialisasi lahan Iskandar Muda Industrial Area atau IMIA. Dalam kesempatan tersebut hadir para anggota komisi III dan diterima oleh Manajemen PT PIM yang diwakili oleh Direktur Operasi & Produksi Jaka Kirwanto dan didampingi oleh Sekretaris Perusahaan Yuanda Wattimena.
Direktur Operasional & Produksi PT PIM Jaka Kirwanto menjelaskan bahwa IMIA sedang dipersiapkan untuk mengundang para investor untuk berinvestasi di area tersebut. "Saat ini komersialisasi telah berjalan dimulai dengan proses scrap atau pembongkaran dan pembersihan lahan pabrik IMIA yang dilakukan oleh PT Kirana Saiyo Perkasa sebagai pemenang tender," terangnya.
Kemudian, Jaka juga menjelaskan bahwa beberapa investor telah bergabung di IMIA. "Saat ini ada dua investor yang masuk, yaitu PT Korina Refinery Aceh yang akan membangun pabrik oil refinery dan PT Sinergi Peroksida Indonesia yang akan mengoperasikan pabrik H2O2 di lahan IMIA," ungkapnya.
Terkait penyerapan tenaga kerja untuk pabrik NPK nantinya, Jaka menjelaskan bahwa untuk tahap awal PIM membutuhkan tenaga operator yang tamatan SMA. "Saat ini proses rekrutmen telah berjalan untuk pabrik NPK. Jika komersialisasi berjalan lancar insya Allah nantinya penyerapan tenaga kerja akan semakin banyak melalui investor-investor yang masuk ke depan," jelasnya.
Lebih lanjut, terkait isu kelangkaan pupuk subsidi yang sering terjadi, Jaka menerangkan bahwa PIM mengikuti penugasan dari Pemerintah dengan menyalurkan sesuai alokasi yang telah ditetapkan. "Sebagai produsen, PIM selalu memastikan stok pupuk tersedia dan siap untuk disalurkan jika ada penambahan alokasi," ujar Jaka.