Industri pupuk merupakan salah satu sektor strategis yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara nasional, oleh sebab itu industri pupuk berperan penting dalam mendorong peningkatan produksi pertanian secara nasional sehingga bisa mendukung program ketahanan pangan nasional. Upaya yang dilakukan oleh industi pupuk adalah untuk mempertahankan swasembada pangan nasional
Kabupaten Aceh Utara merupakan kabupaten yang mempunyai lahan sawah yang paling luas di Aceh dibandingkan kabupaten/kota yang ada di Aceh hingga mencapai 38.417 hektare.
PT Pupuk Iskandar Muda merupakan mitra pemerintah dalam hal ini Dinas pertanian Aceh Utara, terkait penyedian pupuk urea bersubsidi untuk ketahanan pangan nasional dalam hal ini PIM menyiapkan kebutuhan pupuk urea secara nasional sesuai permintaan dari pemerintah serta menyiapkan jalur distribusi dari lini I produsen, lini II ke gudang-gudang distributor di Kabupaten/kota hingga lini III dan sampai ke lini IV yaitu kios-kios.
Pupuk urea harus tepat sasaran karena pendistribuasian pupuk bersubsidi ini juga diawasi oleh pemerintah, yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK, bagi petani yang tidak terdaftar dalam RDKK tidak bisa kita layani karena menyalahi aturan ungkap Rochan.
Dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional PT Pupuk Iskandar Muda siap mensupport akan kebutuhan pupuk urea bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan data dua tahun terakhir terdapat peningkatan alokasi pupuk urea besubsidi. Pada tahun 2019 Aceh Utara mendapat alokasi pupuk urea bersubsidi sebesar 6.700 ton realiasi 92%, kemudian tahun 2020 ada penambahan alokasi sebesar 9.978 ton realiasi nya 100% dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 12.000 ton.
Kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk petani selalu lebih tinggi dibandingkan dari alokasi yang berikan pemerintah, untuk itu PT Pupuk Iskandar Muda menyiapkan pupuk urea non subsidi sebagai alternatif seandainya petani sudah menebus pupuk bersubsisi hingga mencapai 100% namun petani masih membutuhkan pupuk, hal ini disampaikan Direktur Keuangan & Umum PT PIM Rochan Syamsul Hadi pada acara “Dialog Suara Publik TVRI Banda Aceh”, yang dipandu oleh Novian Aulia dari TVRI Banda Aceh di Komplek Perumahan PT Pupuk Iskandar Muda, Sabtu (7/8/2021).
Rochan mengatakan, disamping menjamin ketersedian pupuk urea bersubsidi untuk petani PT PIM juga menggelontorkan program Agro Solution yang dicanangkan oleh PT Pupuk Indonesia sebagai induk usaha PIM. Kegiatan ini sebagai langkah transformasi bisnis dimana selama ini PIM hanya menyalurkan pupuk bersubsidi. Sebagai antisipasi jika kedepan subsidi pupuk akan dicabut pemerintah, program ini merupakan program yang mengintegrasikan penyediaan pupuk komersil, benih dan pestisida, akses permodalan dari perbankan, kepastian pembeli hasil panen (off taker), hingga jaminan asuransi jika terjadi gagal panen sehingga dengan program ini petani diuntungkan dan roda perekonomian bisa tumbuh dengan baik serta menunjang usaha pemerintah dalam mencapai kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
Rochan juga mengatakan dalam program Agro Solution PIM akan bekerjasama dengan pihak Korem 011 Lilawangsa untuk menggarap lahan seluas 100 hektare. "Saat ini kita baru mulai melakukan uji tanah dengan tujuan agar mengetahui kandungan tanah sehingga tepat dalam pemupukan nantinya," ucapnya.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi, juga hadir sebagai narasumber pada acara Dialog Suara Publik TVRI Banda Aceh. Menurut Erwandi, Sektor pertanian di Aceh Utara memegang peranan terbesar dalam penerimaan PDNB Aceh Utara. Tahun 2020 yang lalu kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Aceh Utara mencaapai 36,38% dibandingkan dengan sektor lainnya.
"Kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan di Aceh Utara sangat dominan, 65 % masyarakat Aceh Utara bergerak disektor pertanian baik itu sebagai petani tanaman palawija, tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai, peternak ataupun petani hortikultura dan Aceh Utara merupakan Kabupaten yang memiliki desa terbanyak diseluruh Indonesia yaitu 852 desa. Oleh sebab itu Dinas Pertanian Aceh Utara telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2021 sebesar 23.303 ton yang terdiri dari pupuk urea 12.000 ton, SP-36 sebanyak 1.700 ton, pupuk ZA 1.400, NPK 7.000 dan pupuk Organik Granul1.200 ton," sambung Erwandi.