Krueng Geukueh - PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) menyampaikan kinerja bisnis dan sosial perusahaan itu per semester I 2020. Pada 2020, PT PIM telah merencanakan produksi pupuk urea sebanyak 300 ribu ton dengan realisasi hingga Juni 2020 sebesar 217.814 ton atau 74,08 persen, dan produksi amonia sebanyak 180 ribu ton dengan realisasi sampai bulan Juni 2020 sebanyak 133.347 ton atau 72,60 persen.
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT PIM, Husni Achmad Zaki, saat konferensi pers di Ruang Rapat Keupula PIM, Kamis 2 Juli 2020. Dalam kesempatan itu, Husni juga didampingi Usni Syafrizal selaku Direktur SDM dan Umum, Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan, Pranowo Tri Nusantoro, Direktur Komersial PIM, Rochan Syamsul Hadi, dan Nasrun Manajer Humas PT PIM.
Husni mengatakan terkait dengan penyaluran pupuk urea bersubsidi sesuai dengan Permentan Nomor 10 Tahun 2020, tentang perubaham atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020, bahwa alokasi pendistribusian tahun 2020 sebesar 300.771 ton untuk memenuni enam wilayah cakupan distribusi PIM. Diantaranya Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, dan Jambi. Realisasi penyaluran sampai dengan Juni 2020 sebesar 183.633 ton atau 61,05 persen.
Khusus untuk wilayan Aceh, kata Achmad Zaki, sesuai SK Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh tahun 2019 No. 820/932/VI.I., alokasi pupuk urea bersubsidi sebesar 56.807 ton dengan rincian Banda Aceh 22 ton, Aceh Besar 2.640 ton, Pidie 6.104 ton, Pidie Jaya 2.899 ton, Bireuen 5.112 ton, Lhokseumawe 58 ton, Aceh Utara 7.478, Aceh Timur 5.723 ton, Langsa 450 ton, Aceh Tamiang 1.755 ton, Aceh Jaya 1.297 ton, Aceh Barat 2.060 ton, Nagan Raya 2.520 ton, Simeulue 457 ton, Aceh Barat Daya 2.441 ton, Aceh Selatan 2.212 ton, Aceh Singkil 1. 449 ton, Subulussalam 1.640 ton, Bener Meriah 2.594 ton, Aceh Tengah 1.716 ton, Gayo Lues 1.907 ton, dan Aceh Tenggara 4.273 ton. Realisasi penyaluran urea subsidi Knusus wilayan Acen sampai Juni 2020 sebesar 38.615 ton atau 67,98 persen.
"PIM akan terus berkomitmen sesuai visi yang telah dicanangkan yaitu menjadi
perusahaan pupuk dan petrokimia yang kompetitif. Demi mencapai cita-Cita tersebut, rencana-rencana pengembangan telah dicanangkan. Dimulai dengan pembangunan pabrik NPK menjadi salah satu produk diversifikasi PIM dengan progres fisik sampai Juni 2020 sebesar 34,37 persen, direncanakan selesai pada Desember 2021," ujar Husni.
Selanjutnya, sebut Achmad Zaki, PIM akan melakukan komersialisasi terhadap aset eks PT AAF. Diantaranya adalah penyewaan lahan pabrik kepada investor yang berminat, dan kerjasama operasi melalui pemanfaatan pabrik H202 serta pelabuhan eks PT AAF. Di samping itu, terkait usaha pencegahan covid-19 bahwa PIM telah menyalurkan bantuan senilai Rp4,9 miliar dengan sumber dana yang berasal dari CSR dan THR Direksi serta Komisaris.
Kemudian, PIM Juga melanjutkan pemberian beasiswa sekolah Menengah Teknologi lndustri (SMTI) Banda Aceh untuk anak-anak berprestasi di lingkungan perusahaan berjumlah 28 orang yang berasal dari desa binaan seperti Tambon Baroh, Tambon Tunong, Paloh Gadeng, Krueng Geukueh, Blang Naleung Mameh, Blang Mee dan Dusun Madat. Pemberian beasiswa ini mencakup biaya sekolah, akomodasi selama pendidikan di Banda Aceh, biaya konsumsi, dan uang saku. Sehingga total dana yang dikeluarkan sampai dengan Juni 2020 sebesar Rp1,5 miliar.
Ia menyebutkan, selama pihaknya juga telah membangun rumah dhuafa dengan realisasi sampai saat ini sebanyak 257 unit. Bahkan PIM selama ini telah mendukung pengembangan usaha-usaha kecil dan menengah (UKM), dengan jumlah mitra binaan yang masih dikelola sebanyak 143 unit usaha dengan total dana yang telah dikeluarkan sebesar Rp2,4 miliar.
"Kemudian kita juga telah melakukan rekrutmen tenaga kerja operator untuk pabrik NPK sebanyak 50 orang. Saat ini sedang dilaksanakan proses seleksi oleh Universitas Malikussaleh (Unimal)," ungkap Achmad Zaki.
Sedangkan berkenaan dengan suplai gas, lanjut Achmad Zaki, PIM mendapatkan suplai dari PT Pertagas Niaga bersumber dari blok A Medco per 1 Juni 2020 dengan harga sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 89K/10/Men/2020 sebesar USD 6,61 per mmbtu di plant gate dan jumlah volume sebesar 54 BBTUD.
"Oleh karena itu, kita mengharapkan dukungan para awak media terhadap setiap kegiatan PIM dan rencana-rencana pengembangan yang akan dilakukan. Sehingga perusahaan ini dapat memberikan manfaat dan dampak positif yang lebih besar bagi seluruh stakeholder," ungkap Husni Achmad Zaki.